Minggu, Oktober 26, 2025
BerandaNusantaraAdakan Festival, Bupati Padang Pariaman Buka Workshop Sejarah, Budaya dan Tradisi

Adakan Festival, Bupati Padang Pariaman Buka Workshop Sejarah, Budaya dan Tradisi

Menitpost.com, SUMBAR – Rasa keprihatinan dengan keberadaan generasi muda dewasa ini, yang kurang peduli sejarah perjuangan bangsa dan melupakan tradisi dan budaya. Mengharuskan Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya dan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Seperti mengadakan festival seni dan budaya, pelatihan dan workshop serta menjadikan sejarah dan budaya sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.

Berkaitan dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE., MM berkesempatan membuka secara resmi Workshop Sejarah dan Tradisi Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (8/6/22) bertempat di Hotel Mercure Padang.

Kegiatan yang mengusung tema “Mewujudkan generasi muda yang peduli sejarah dan tradisi daerah setempat” itu, diikuti oleh generasi muda dan kaum milenial dari berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman Drs. H. Anwar, M.Si, Plt. Kadis Sosial P3A Padang Pariaman Suhatman, S.Pd., MM, Kepala Bank Nagari Cabang Lubuk Alung Zulfahmi, SE, Kabag Prokopim Anesa Satria, SH., MM, dan Kabid Kebudayaan Disdikbud beserta jajarannya.

Dalam sambutannya saat membuka workshop, Bupati Suhatri Bur mengatakan, Bahwa kegiatan ini sangat penting artinya dalam mewujudkan Visi Padang Pariaman Berjaya. Generasi muda sekarang terlena dan tergila-gila dengan game online, film dan sinetron bergaya barat serta dunia mistik. Sehingga, mereka tidak ada minat sedikitpun untuk memahami dan mempelajari sejarah dan tradisi. Kondisi inilah yang mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya dan fasilitasi bagi generasi muda untuk memahami sejarah dan tradisi setempat.

Anak muda sekarang kebanyakan senang bermain game, chip, dan menonton film menggunakan hp handroid, dalam pandangan mereka hanya ada hayalan, cerita-cerita sinetron cinta dan mistik. Film-film tersebut menjadi cerita menarik, ketimbang memberikan solusi dari persoalan lingkungan yang semakin hari semakin membelit masyarakat.

Memang teknologi imformasi sangat penting seiring dengan tuntutan zaman, tapi yang lebih penting bagaimana menggunakan teknologi informasi itu ke arah yang lebih positif sehingga tradisi agama adat dan budaya suatu daerah tetap utuh dan terjaga dengan baik.

“Untuk itu sangat diperlukan peran serta tokoh agama,tokoh adat, serta peran serta orang tua dalam memelihara adat dan tradisi di suatu daerah,”ujar Suhatri Bur.

“Ditegaskan Dalam kondisi dan situasi yang menimpa generasi muda bangsa zaman sekarang bupati Suhatri Bur menghimbau kepada seluruh Generasi muda, sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan di negara ini, harus bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat dan berani bergerak, tampil ke depan untuk hal-hal yang positif,”tegas Bupati

Generasi milenial harus mampu bersaing dalam hal-hal positif serta mampu menjadi pelopor bangsa yang Berbudaya,beragama dan beradat Dan ini merupakan salah satu kunci sukses dalam mewujudkan Visi misi Padang Pariaman Berjaya.

“Selain itu Bupati juga menjelaskan, dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, semuanya bisa dilihat dan didapatkan dari handphone. Dampaknya akan mengakibatkan anak muda lalai dan lupa dengan sejarah, bahkan mereka tidak menguasai tradisi adat dan budaya di tanah kelahirannya sendiri,”jelas Bupati.

“Oleh Karena itu, sangat diperlukan perhatian serius dari Pemerintah Daerah dan Nagari serta niniak mamak alim ulama Cadiak pandai serta peran serta orang tua. Untuk kembali mengaktifkan program kegiatan yang bernuansa sejarah, budaya dan tradisi. Serta memutar kembali film-film yang menggambarkan sejarah kepahlawanan dan kebudayaan bangsa, Sehingga dengan adanya program seperti ini generasi muda seiring berjalannya waktu akan timbul rasa cinta tanah air dan bangga dengan budaya dan tradisi leluhurnya,” terang Bupati.

Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Anwar menyampaikan laporan. Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 8 sampai 10 Juni 2022 di Hotel Mercure Padang. Peserta workshop terdiri dari generasi muda sebanyak 60 orang, yang berasal dari utusan karang taruna, duta budaya, duta wisata dan duta GenRe serta kelompok komunitas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

Lebih lanjut Anwar mengatakan, bahwa dasar dari pelaksanaan Workshop Sejarah dan Tradisi ini adalah Undang-Undang no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

“Sebagai nara sumber pada workshop ini, selain Bupati Padang Pariaman. Juga berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang serta Niniak Mamak dari LKAAM Kabupaten Padang Pariaman,” tutup Anwar. (Rd)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

error: menitpost.com