Menitpost.com, PADANG – Tanggal 5 Juni adalah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sejak tahun 1972. Pada tahun 2022 ini, Hari Lingkungan Hidup diperingati di seluruh dunia dengan tema “Only One Earth”. Untuk tema secara Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI telah menetapkan untuk menggunakan tema Indonesia, yaitu “Satu Bumi Untuk Masa Depan.”
Sejalan dengan Tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2022 dan Moment penting tanggal 5 Juni 2022 yang jatuh pada hari Minggu ini, ditindaklanjuti oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) Kota Padang dengan melaksanakan kegiatan “Jalan Santai Sehat dan Peduli Bumi Keluarga Besar DPD Asobsi.”
Sosialisasi dan aksi yang dilakukan oleh utusan 19 Bank Sampah Anggota Asobsi Kota Padang adalah, berolah raga jalan sehat sambil memungut dan memilah sampah yang ditemui. Baik yang bernilai ekonomi maupun yang tidak bernilai, sampah ditempatkan dalam dua wadah berbeda.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Ir. H. Mairizon, M.Si, ikut hadir dan melepas perdana kegiatan jalan santai ini. Dia menyebut, sangat mengapresiasi dan mendukung apa yang telah dilakukan Bapak Hendra Feddy Ketua DPD Asobsi Kota Padang.
“Pemerintah Kota Padang berterima kasih kepada Pengurus Asobsi, yang telah membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan. Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan memang sebaiknya bergerak disisi edukasi, bukan eksekusi. Mari tetap lakukan jalan santai sehat inj, agar masyarakat kita mengubah perilakunya menjadi lebih peduli, bertanggung jawab dan mencintai lingkungan,” ujar Mairizon.
Menurut Ketua DPD Asobsi Kota Padang, Hendra Feddy, SE kepada media, melalui sambungan telepon pada Selasa (7/6/22). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, baik bagi anggota/peserta jalan santai maupun bagi lingkungan di lokasi kegiatan.
“Agar kita memiliki kepedulian dan kesadaran untuk menjaga bumi, dalam hal ini lingkungan dan alam tempat kita hidup dan berkehidupan. Bumi kita yang hanya satu ini, perlu dijaga kelestariannya untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,” ujar Hendra Feddy.
Dikatakan, jalan santai ini dimulai pukul 06.30 WIB dari Tugu Elo Pukek dan berakhir di Taman Pantai Puruih Cimpago. Sepanjang perjalanan, peserta juga memungut sampah yang ditemui dan mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.
“Dari hasil dari kegiatan hari ini, dapat diketahui bahwa sampah yang terkumpul memang tidak terlalu banyak. Namun dengan masih ditemuinya sampah setelah kawasan disapu oleh petugas, menandakan perilaku masyarakat masih memerlukan edukasi,” jelas Hendra.
Hendra menambahkan, bahwa peserta juga menemui sampah terselip di sela sela batu grib dan sekitar pantai. Sampah yang ditemui langsung dipungut, dipilah dan dikumpul dalam karung.
“Ini menandakan bahwa masih ada warga masyarakat yang tidak memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah yang dihasilkannya. Sepanjang rute perjalanan, Tim jalan santai sehat Asobsi secara terus menerus mengedukasi masyarakat, melalui sosialisasi persuasif dengan himbauan melalui pengeras suara/Toa” tutur Ketua RW di Kelurahan Ulak Karang Selatan itu.
Diketahui, DPD Asobsi Kota Padang merupakan organisasi tingkat Kota Padang, yang baru terbentuk berdasarkan Musyawarah Daerah 19 Bank Sampah anggota Asobsi di Kota Padang. Dewan Pengurus Daerah Asobsi Kota Padang, disahkan berdasarkan Surat Keputusan Asosiasi Bank Sampah Indonesia nomor 026/DPP-ASOBSI/V/2022 tanggal 10 Mei 2022.
Pada bulan Juni 2022 ini, DPD Asobsi Kota Padang akan melaksanakan Rapat Kerja untuk menyusun program kerja dan kegiatan DPD Asobsi periode 2022-2025. Saat ini, di Kota Padang terdapat 29 Bank Sampah aktif, namun yang terdaftar sebagai anggota Asobsi baru 19 Bank Sampah.
“Diharapkan, 10 bank sampah yang belum terdaftar ini dapat segera bergabung. Agar kita bisa bersama sama bersinergi dan bermitra dengan Pemerintah Kota Padang. Terutama dalam mewujudkan terkelolanya sampah dari sumbernya, baik disisi pengurangan, pemanfaatan maupun pendaur ulangan sampah yang dihasilkan. Sehingga sampah yang akan diangkut ke TPA dapat dikurangi,” tutup Hendra. (Rd)