Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirasakan oleh masyarakat khususnya harga kebutuhan pokok.
Bahkan sejumlah pedagang terancam gulung tikar karena mengalami sepi pembeli. Hal ini terjadi di pasar tradisional “ Pasar Kronong “ Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.
Harga sejumlah bahan pokok mulai ikut merangkak naik akibat imbas kenaikan BBM. Seperti harga cabai merah tergolong masih tinggi berkisar Rp70 ribu/Kg.
Harga cabai rawit sebelumnya Rp 40 ribu/Kg, kini menjadi Rp 70/Kg. Untuk cabai hijau sebelumnya Rp 20 ribu/Kg kini merangkak naik menjadi Rp 45 ribu/Kg. Sedangkan cabai merah besar anjlok berkisar Rp 28 ribu/Kg.
Sementara itu harga komoditi sayuran lainnya seperti, terong, kentang, wortel, brokoli, dan sawi juga mengalami kenaikan yang tergolong tinggi, kecuali bawang merah dan bawang putih,” terang salah satu pedagang, Mistiana. Selasa (20/9/22).
Harga bawang merah sebelumnya dijual dengan harga Rp 70 ribu/Kg, kini turun drastis menjadi Rp 28 ribu/Kg. Sementara bawang putih Rp16 ribu/Kg menjadi Rp18 ribu/Kg.Namun untuk kubis kini harganya Rp 5 ribu/kilo,sementara wortel naik Rp 12 ribu dari harga sebelumnya cuma Rp 10 ribu/kilogramnya,” imbuhnya.
Kenaikan bahan bakar minyak (BBM), elpiji 12 kilogram (kg), tol dan tiket kereta secara bersamaan membuat beberapa lapisan masyarakat menjerit, terutama ibu rumah tangga.
Salah satu ibu rumah tangga yang mengeluhkan kenaikan harga tersebut Sofia (48). Dia mengatakan, makin terbebani dengan naiknya harga kebutuhan pokok dalam waktu berdekatan. “Mudah mudahan, listrik tidak naik ya? Kok rasanya naik terus? Turunnya kapan?” ujarnya.
Dia menambahkan, jika naiknya harga BBM yang telah terjadi awal bulan ini, diikuti dengan naiknya tarif tol ditambah dengan tiket kereta maka akan berdampak signifikan pada harga komoditas bahan pokok rumah tangga dan logistik.
“Nanti kalau itu semua naik, harga cabai, minyak goreng, bumbu-bumbu dapur juga ikutan naik. Saya bingung kalau semua pada naik begini. Sudah begitu, suami saya hanya pensiunan,” imbuhnya.
Sofia berharap, pemerintah bisa mengendalikan harga tersebut karena akan mengangetkan dan makin membebani masyarakat,” harapnya. (Choy)
