Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – BPBD Kota Probolinggo menggelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan Peningkatan Kapasitas Relawan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) di Aula Kantor BPBD dan dihadiri Berbagai perwakilan unsur/organisasi yang tergabung dalam Forum PRB Kota Probolinggo dengan Narasumber dari Tim Universitas Brawijaya Malang juga BPBD Kota Probolinggo pada lusa waktu lalu. Jumat (11/11/22).
Pembahasan mengenai pengurangan risiko bencana dan pemulihan pascabencana menjadi arus isu utama dalam kegiatan tersebut. Hal itu menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo melalui BPBD untuk menjadikan penguatan kelembagaan sebagai salah satu program prioritas.
Selain itu, strategi penguatan dan kesiapsiagaan bencana memang sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan Indonesia tangguh bencana guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah telah menyusun kerangka konsep kerja terkait pengurangan risiko bencana termasuk mempertimbangkan segala kemungkinan untuk memperkecil dampak yang mungkin ditimbulkan dari kejadian bencana.
Kalaksa BPBD Kota Probolinggo,Sugito Prasetyo mengatakan, untuk mendukung berbagai hal terkait peningkatan ketahanan bencana dan kesiapsiagaan bencana maka hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memperkuat kapasitas wilayah dalam pengurangan risiko bencana.
Menurutnya, kapasitas yang dimiliki tiap-tiap wilayah di daerah menjadi parameter yang sangat penting yang dapat menjadi salah satu penentu keberhasilan program pengurangan risiko bencana,” terangnya.
Sugito juga mengatakan,kendati demikian, berbagai instrumen kebijakan yang dipersiapkan perlu didukung dengan kolaborasi berbagai pihak agar dapat berjalan sesuai target yang diharapkan, salah satunya adalah dengan penguatan kapasitas wilayah disuatu wilayah dalam rangka untuk peningkatan ketahanan bencana.
“ Penguatan kapasitas daerah dapat didukung dengan data, informasi dan peta risiko bencana di masing-masing wilayah di daerah. Selain itu juga mengoptimalkan program literasi kebencanaan serta meningkatkan pemahaman terhadap risiko bencana yang ada di masing-masing wilayah,” jelas Sugito.
Upaya lain guna mendukung penguatan kapasitas wilayah adalah menggencarkan sosialisasi mengenai adaptasi perubahan iklim, serta meningkatkan ketahanan sosial dan ketahanan kesehatan masyarakat serta mengoptimalkan standar pelayanan minimal penanggulangan bencana.
Dan tidak kalah penting, adalah mewujudkan masyarakat tangguh bencana serta terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi kebencanaan guna mendorong pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya upaya pengurangan risiko bencana.
Penguatan kapasitas masyarakat merupakan hal yang sangat penting, karena dalam upaya membangun ketangguhan bencana diperlukan keterlibatan dan juga peran aktif berbagai pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat,” jelas salah satu Narasumber Tim Universitas Brawijaya Malang. (Choy)