Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Indonesia masih menjadi negara kedua yang memproduksi sampah terbanyak di dunia. Hal ini bukan hanya menjadi perhatian negara, tapi juga masyarakat internasional. Tidak sedikit pihak-pihak yang berusaha mengurangi produksi sampah di Indonesia, terutama sampah plastik. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan, sampah plastik sangat berbahaya.
Dampak sampah plastik dan lainnya di laut adalah masalah yang bisa mengganggu keseimbangan ekologi, ekotoksikologi, dan ekonomi dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk mengurangi risikonya. Minggu (1/5/22).
Salah satu pengunjung PPP Mayangan, Hariyanto mengatakan, hewan seperti ikan dan binatang laut lain mengandalkan insting untuk makan. Jika banyak sampah yang bermuara di laut, bisa saja potongan plastik termakan. Plastik tidak akan bisa dicerna dan mengendap di dalam tubuhnya. Belum lagi, kandungan kimia dari plastik juga berbahaya bagi ikan laut.
“ Plastik bisa saja secara tidak sengaja ikut termakan dan tidak dapat dicerna tubuh kita saat ikan kita konsumsi, bahayanya bukan hanya bisa membahayakan ekosistem ikan laut, tapi juga merusak rantai makanan, ”ujarnya saat bersantai.
Sampah sampah yang mengotori sungai akan ikut berdampak pada laut. Ikan air tawar yang tidak nyaman berada di sungai akan terus menyusuri perairan hingga mencapai laut. Hal ini akan mengubah ekosistem laut dengan adanya spesies baru. Masalah akan semakin parah karena tidak semua ikan yang bisa hidup di air tawar juga bisa bertahan hidup di laut. (Choy)