Izin Tidak Ada! Odong-Odong Semakin Menjamur, Banyak Dikeluhkan Pengendara Bermotor dan Para PKL
Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Semakin bertambahnya jumlah kendaraan odong-odong yang sering terlihat melintas di jalan perkotaan di Kota Probolinggo, kini banyak diresahkan para pengemudi kendaraan lainnya. Pasalnya, mobil tak berizin itu kerap mengganggu kelancaran arus lalu-lintas karena bentuknya yang panjang, serta memiliki daya angkut banyak.
Salah seorang pengendara motor,Yosep mengatakan, diduga odong-odong ini merupakan salah satu kendaraan yang sudah tidak layak digunakan, terlebih dipakai sebagai angkutan umum.
Selain faktor usia kendaraan yang kebanyakan menggunakan kendaraan sudah tua, dan di rombak menjadi kendaraan odong-odong, juga secara teknis di lapangan pun telah menyalahi aturan yang berlaku.
“Seperti terlihat di jalan-jalan umum, contohnya di ruas Jl Cokroaminoto, Gatot Subroto, Pahlawan, Basuki Rachmad dan sejumlah ruas jalan umum lainnya yang dikategorikan jalan padat lalu-lintas.”Hal ini sangat mengganggu bagi pengendara lainnya, tapi kenapa instansi terkait maupun pihak kepolisian tidak menertibkan keberadaannya. Malah justru sekarang makin banyak jumlahnya alias menjamur,” terangnya. Minggu (17/4/22).
Lanjut dia, yang lebih celakanya, angkutan atau kendaraan tersebut berumur di bawah rata-rata tahun 80-90 an, namun tetap melakukan operasi.
Ini untuk mengantisiapasi terjadinya kecelakaan. Terlebih, angkutan umum yang disebut mobil odong-odong itu akhir-akhir ini semakin marak terlihat.
“Kami meminta untuk ditindak karena surat izinnya operasionalnya juga tidak ada, dan jenis kendaraannya pun tidak jelas,” imbuhnya.
Saya kira lemahnya ketegasan petugas dalam menegakkan aturan, dinilai penyebab utama banyaknya angkutan umum yang sudah tidak layak pakai, tetapi masih saja beroperasi dan tambah menjamur.
“ Saya berharap, jangan sampai ada petugas yang main belakang ketika sedang bertugas di lapangan.” Kami berharap pemerintah jangan diam saja dengan adanya kendaraan odong odong semakin menjamur.”Selain itu kendaraan tersebut banyak yang tidak punya surat-surat kendaraan, atau di sebut bodong,”imbuh pengendara lainnya.
Sementara itu, Yudi, salah seorang sopir odong odong, mengatakan, dengan semakin menjamurnya kendaraan odong-odong membuat pendapatannya semakin menipis
Pasalnya, untuk saat ini sejumlah warga, khususnya anak-anak lebih banyak menggemari angkutan kendaraan odong odong sebagai alat transportasi wisata. Misalnya ke wisata ke Pelabuhan.
Hal senada juga disampaikan Ketua PPKL, Munadi, selain mengganggu kelancaran dan keamanan arus lalu-lintas, keselamatan penumpang odong-odong mobil pun tidak terjamin.
Memang odong-odong ini banyak diminati anak-anak, namun apakah pemilik atau pengemudi odong-odong sendiri memperhatikan keselamatan para penumpangnya.Nyatanya banyak anak-anak yang naik odong-odong tanpa dikawal orang tuanya.
Sementara tempat duduk yang ada sama sekali tidak menjamin keselamatan penumpangnya, dan itu tentu saja sangat berbahaya. Ditambah lagi diduga surat izinnya juga tidak jelas, tapi dibolehkan saja beroperasi, mohon untuk ditertibkan,” jelas Munadi. (Choy).