spot_img
BerandaInternasionalKeren! Rusia Raup Rp1.450 Triliun, "Curi" Keuntungan dari Perang...

Keren! Rusia Raup Rp1.450 Triliun, “Curi” Keuntungan dari Perang Ukraina

Menitpost.com- Rusia ternyata “menang banyak” dari perang berkepanjangannya dengan Ukraina. Menginvasi Ukraina sejak Februari 2022, Negara Adidaya itu ternyata mengantongi pemasukan hingga ribuan triliun rupiah.

Hitungan Mei 2022, Rusia menghabiskan anggaran USD15,5 juta per jam untuk menyerang Ukraina sejak Februari. Sebulan sebelumnya, Rusia mengklaim menghabiskan 628 miliar rubel untuk pertahanan nasional.

Dengan kata lain, Negara Beruang Merah mengeluarkan alokasi hingga 21 miliar rubel dalam sehari. Padahal, tahun sebelumnya hanya mengeluarkan 275 miliar rubel untuk biaya pertahanan.

Timbul pertanyaan, bagaimana dampak perang terhadap perekonomian rakyat Rusia? Website Foreign Policy Research Institute melaporkan, pihak Amerika Serikat (AS) memprakirakan PDB (pendapatan domestik bruto) musuh bebuyutannya itu akan mengalami kontraksi sebesar 15 persen pada 2022 ini. Ditambah sanksi terhadap Rusia yang akan memengaruhi iklim ekonominya.

USA memberlakukan larangan impor kepada Rusia. Hal itu merugikan Rusia hingga USD1 miliar atau Rp14,5 triliun. Sementara, inflasi Rusia sudah melonjak hingga lebih dari 15 persen dan diproyeksikan masih akan terkerek naik.

Alami kontraksi 4 persen Rusia pada kuartal II/2022, berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Statistik setempat. Padahal, pada kuartal pertama tahun ini ekonomi Rusia tumbuh 3,5%.

Meskipun kondisi ekonominya tengah tak menentu, Pemerintah Rusia sudah bersiap memobilisasi ekonomi untuk masa perang berkepanjangan dengan Ukraina.

Laporan Financial Times, Rusia akan memiliki kuasa kontrol yang lebih besar atas bisnis swasta. Hal itu menandakan mereka bersiap melakukan perang jangka panjang demi menguasai Ukraina.

Rusia juga melakukan beberapa langkah agar selamat selama disanksi. Salah satunya menaikkan suku bunga pada akhir Februari lalu. Bank Sentral Rusia menaikkan dari 9,5 persen ke rekor 20 persen per tahun.

Sangat menarik, The Washington Post mengungkap, bahwa Rusia meraup hampir USD100 miliar (Rp1.450 triliun) hanya dalam waktu 100 hari pertama perang. Uang itu didapat dari ekspor bahan bakar fosil dan gas. Hanya nilai total ekspor minyak dan gas Rusia mengalami penurunan lebih dari USD1 miliar per hari.

Nagara China tercatat sebagai negara dengan pengimpor terbesar, yakni lebih dari USD13 miliar. Kemudian Jerman yang membeli minyak mentah asal Rusia sebesar USD12,6 miliar. (Red)

- Advertisement -

spot_img

Worldwide News, Local News in London, Tips & Tricks

spot_img

- Advertisement -