Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Semenjak menderita lumpuh syaraf otak, Khotijah (2) bergantung sepenuhnya pada orang tua. Hari-harinya pun berubah. Tak lagi ceria seperti anak-anak seusianya. Ida Kuswati dan suaminya terus berikhtiar, meski di tengah keterbatasan mereka. Minggu (6/11/22).
Khotijah, Bocah dua tahun ini didiagnosa mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak. Juga mengidap gizi buruk sudah hampir dua tahun penyakit ini dideritanya. Tangis Khotijah membuat Ida Kuswati tergopoh.
Meninggalkan pekerjaan rumahnya. Langkah kaki ibu dua anak ini langsung mengarah ke kamar anak bungsunya itu. Dia menggendong Khotijah dan membawanya ke luar rumah.
”Kalau capek (tidur) kadang nangis begini. Harus digendong terus diajak keluar,” kata Ida Kuswati saat berada ditempat Kum Kum PPP Mayangan untuk terapi.
Tak ada lain yang bisa dilakukan oleh Khotijah. Hari-harinya dihabiskan untuk berbaring di tempat tidur. Penyakit lumpuh syaraf otak, membuatnya tak bisa banyak beraktivitas. Apalagi bermain dengan kawan-kawan sebayanya.
Akibat lumpuh syaraf otak, kemampuan motorik Khotijah tidak seperti anak seusianya. Begitu juga dengan indera di tubuhnya. Mata Khotijah untuk melihat sudah jauh berkurang. Sulit untuk bisa fokus. Pendengarannya juga begitu. Hanya satu yang berfungsi. Itu juga tidak begitu maksimal.
Khotijah juga susah untuk makan. Asupan gizinya diperoleh dari susu formula yang diberikan oleh ibunya setiap hari. ”Berat Khotijah diperkirakan maksimal 5 kilogram. Tidak pernah lebih dari itu,” tutur Ida warga yang ada di RT/RW 02 Gang Kyai Amin Jalan Bengawan Solo Kecamatan Kedopok.
Ida Kuswati dan suaminya Totok berupaya keras. Berikhtiar dan berdoa agar Khotijah bisa sembuh. Mereka yakin, tetap ada jalan untuk kesembuhan anak yang kedua. Meski Ida sadar upaya kesembuhan anaknya membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi untuk dirinya yang hanya sebagai buruh tani dan Totok suaminya bekerja serabutan, harapnya.(Choy)