Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Budaya lokal yang tak kalah menarik adalah kerapan sapi brujul yaitu perlombaan sapi di areal pertanian berair yang dilakukan usai panen. Tradisi kerapan sapi brujul Kota Probolinggo telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2019.
Ribuan warga pecinta kerapan sapi brujul, memenuhi lapangan Karapan Sapi Brujul di Jalan Semeru Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Minggu (21/5/23).
Beragam sapi dengan berbagai ukuran siap bertanding dalam perlombaan gelaran ini. Para joki berusaha menjadi yang terbaik untuk mendapatkan hadiah. Total hadiah yang disiapkan oleh panitia mencapai Rp 20 juta lebih.
Disamping itu ada juga piala tetap.
Ketua Panitia Lomba, Aba Wahid mengatakan, perlombaan sapi brujul ini merupakan budaya lokal Kota Probolinggo, selain itu kegiatan ini digelar bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya lokal sebagai potensi wisata.
“Kegiatan ini merupakan ajang promosi wisata di Kota Probolinggo. Serta, ajang silaturahmi bagi pecinta sapi brujul.
Ada sekitar 40 peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Dalam lomba yang digelar ini panitia menentukan dalam tiga grup yaitu A, B. dan C dengan memperebutkan sebesar Rp 20 juta lebih,” jelasnya.
Sementara itu,Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo, Fernanda Zulkarnain yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan lomba kerapan sapi brujul Kota Probolinggo telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 18 Oktober Tahun 2019.
“Selain sebagai ajang promosi wisata juga sebagai ajang silaturahmi bagi pecinta sapi brujul,” jelas Fernanda yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo. (Choy)
