Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Dengan adanya dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo Jawa Timur, terlihat lesu. Penjual daging mengaku mengalami penurunan omset penjualan akibat PMK ini.
Pedagang daging sapi di Pasar Baru Wiwik mengatakan, penjualan daging sapi di pasar setelah munculnya PMK cukup menurun. Jika biasanya Ia bisa menjual lebih dari 75 kilogram setiap hari. Pasca PMK, ia hanya mampu menjual tidak lebih dari 20 – 30 Kilogram daging sapi.
“Lesu pak. Masyarakat pada takut beli daging sapi, katanya ada PMK,” ujarnya, Kamis (23/6/22).
Ditanya mengenai harga daging sapi, Ia mengaku masih stabil yaitu Rp110 ribu per kilogramnya. Harga ini masih sama seperti setelah lebaran Idulfitri kemarin. Wiwik berharap, penyakit PMK ini segera hilang sehingga penjualan daging kembali normal. Masyarakat tidak perlu takut untuk mengkonsumsi daging.
Berbeda dengan daging sapi, daging ayam mengalami kenaikan harga. Penjual daging ayam, Misri mengatakan, daging ayam yang biasanya Rp 35 ribu per kilogramnya sekarang naik menjadi Rp 38 ribu dan daging ayam kampung naik menjadi Rp 75 ribu per kilonya.
“Alhamdulillah tidak ada penurunan penjualan, cenderung meningkat. Setiap hari habis sekitar 1 kwintal ayam,” sebutnya.
Salah satu pembeli, Yanti mengaku, khawatir jika daging sapi yang dibelinya terkena penyakit PMK. Ia lebih memilih daging ayam untuk kebutuhan makan sehari-hari.
“Untuk sementara waktu mengurangi konsumsi daging sapi pak. Takut terkena PMK,” kilahnya. (Choy).