spot_img
BerandaNusantaraMembanggakan! Masih Remaja Sabet Banyak Prestasi dan Penghargaan di...

Membanggakan! Masih Remaja Sabet Banyak Prestasi dan Penghargaan di Ajang Balapan

Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Usianya masih dibilang muda belia,dialah Hafizd Fahril Rasyadan (14) Siswa kelas 8 di SMPN 10 Kota Probolinggo itu tinggal di Jalan Cokroaminoto Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, ini, sudah menyabet segudang prestasi dan penghargaan.

Pada ajang seleksi Idemitsu Blue CRU Yamaha Sunday Race Sentul International Bogor, yang digelar pada 18 dan 19 Juni 2022 minggu lalu.Rasya berada di urutan ke 6, Kamis (23/6/22).

Ajang seleksi untuk meraih tiket ke Negara Eropa tersebut, merupakan putaran perdana. Tinggal 3 balapan lagi yang harus dilakoni, dari 4 putaran yang harus dan wajib diikuti para pembalap. Saat ditemui di sekolahannya, di SMPN 10 Kota Probolinggo, Hafidz Fahril Rasyadan berharap, berada diperingkat dua.
Mengingat, hanya ada 2 pembalap yang akan diberangkatkan ke Eropa untuk mengasah kemampuannya dibidang race atau balapan. Dinegeri bersalju tersebut, 2 bembalap akan bertemu dengan pambalap lain dari berbagai Negara, guna mendalami ilmu dan teknik mengaspal di jalan.

“Dua pembalap yang akan ke Eropa. Mudah mudahan anak saya, nyantol,” kata Imron Hamzah sang ayah.

Jika anak muda yang biasa dipanggil Rasyadan tersebut berada di Eropa, tentunya akan meninggalkan keluarga dan SMPN 10. Imron tidak akan menggandoli keinginan putra sulungnya, bahkan akan mensupport dengan segala kekuatannya. “Demi mengejar prestasi, bagi kami sekeluarga tidak ada masalah. Disana Rasya kan bisa sekolah seperti di sini,” tandasnya.

Imron kemudian menceritakan hal-ikhwal sehingga anaknya bisa balapan ditingkat nasional. Diceritakan, Rasyadan memulai balapan sejak usia 6 tahun ikut turnamen balapan sepeda BMX. Ia kemudian mengikuti profesi yang digeluti pamannya yakni, Deni Triyugo yang sudah menyandang pembalap Asia. “Ikut jejak om-nya. Kakak saya. Tapi sudah almarhum, meninggal tahun 2014 lalu,” ungka Imron.

Karir anaknya dimulai dari usia 7 dengan mengikuti balapan tingkat lokal. Prestasi yang diraih membuat karir Rasyadan terus menukik hingga provinsi Jawa Timur meningkat ke jenjang Nasional.

Kini siswa kelas 8 di SMPN 10 tersebut bernaung di sebuah club di Kota Surakarta atau Solo. “Awalnya, ya dibiayai dan dimenejemi sendiri. Sekarang sudah ikut club profesional di Solo,” ujar Imron.

Sementara itu, kepala SMPN 10 Aris Tantomas mendukung penuh cita-cita Rasyadan. Ia juga meminta maaf kepada keluarga Rasya, karena tidak bisa mendukung materil berupa sumbangan dana. Mengingat, di sekolahnya tidak ada anggaran untuk itu. “Kami hanya bisa mensupport dengan cara kami. Mendoakan dan memberi kesempatan untuk terus mengejar karir dibidang balapan,” terang Aris Tantomas.

Mengenahi pelajaran, pihak sekolah akan bersikap fleksibel. Kepala sekolah akan berkoordinasi dengan guru kelas atau guru pengajar, jika Rasya ada kegiatan perlombaan yang harus diikuti.

“Untuk pelajaran sekolah kan bisa diatur. Kita fleksibel saja. Kami akan berkoordinasi dengan para guru. Kan bisa dengan cara daring (On line). Misalnya memberi tugas kepada Rasya,” ujarnya. (Choy)

- Advertisement -

spot_img

Worldwide News, Local News in London, Tips & Tricks

spot_img

- Advertisement -