Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Memasuki musim angin timur yang terjadi di wilayah Kota Probolinggo dan sekitarnya membuat sejumlah harga ikan laut meroket naik di pasaran. Musim pancaroba ini juga menyebabkan kurangnya stok ikan laut segar di pasaran.
“Musim angin seperti sekarang ini nelayan takut untuk melaut, apalagi musim kuat angin. Karena musim pancaroba juga yang berdampak pada mahalnya harga ikan,” jelas Lilis salah satu pedagang ikan di Pasar Kronong. Jumat (21/7/23).
Lilis menambahkan sejak dua pekan terakhir harga ikan di pasaran memang relatif mahal. Salah satu faktor pelaku pasar saat ini hanya menunggu pemasok dari luar daerah untuk mendapatkan ikan segar.
“Bukan hanya nelayan yang tidak melaut, tetapi musim angin ini membuat suhu air laut di permukaan itu tinggi hingga menyebabkan ikan enggan untuk naik ke permukaan. Biarpun ada yang melaut tetap hasil tangkapan juga berkurang, itulah yang membuat mahal harga ikan,” tambahnya.
Untuk omset penjualan, Lilis menyatakan masih dalam keadaan stabil. Meskipun mahal, tapi daya beli masyarakat masih stabil di pasaran.
Di pasar Kronong Kecamatan Mayangan, harga ikan tongkol mencapai Rp 50 ribu/kilonya. Ikan Kembung, ikan benggol, ikan banyar dan lainnya mencapai Rp 45 ribu/kilonya. Sementar itu jenis udang harga di pasaran saat ini mencapai Rp 85 ribu/ kilonya.dan cumi harganya Rp 65 ribu / kilonya.
Ida (50) seorang ibu rumah tangga pun menyayangkan melonjaknya harga ikan. Namun sebagai bahan baku untuk konsumsi, ikan merupakan bahan kebutuhan wajib untuk dibeli.
“Harga ikan memang mahal sudah berapa hari ini, tapi tetap harus dibeli karena kebutuhan juga. Paling kita beli sesuai isi dompet,” ujarnya. (Choy)