Menitpost.com, PASURUAN – Pertemuan di warung soto ini pak guru (Saiful alumni), agus untu dan juga haris, membahas tentang sawah yang kering dan kualitas perkutut lokal pada siang hari jam 14:30 WIB, Sabtu (17/9/22).
Saiful sebagai penjual bunga melati atau berbagai macam bunga pesanan oleh konsumen ataupun paras mantenan (bunga untuk pernikahan) dirinya sudah tidak mau untuk meneruskan pertaniannya, ujarnya.
“Sawah (ladang bunga) kalau musim kemarau sering kurangnya air karena air irigasi yang menuju sawah ladang menjadi rebutan dari dulu dan waktu musim hujan sering banjir jadi lebih baik saya tinggalkan mengurusi sawah ladang,” sambung Saiful.
Waktu ditanya tentang petugas irigasi nya bagaimana, “dari dulu ya seperti itu, ada kekurangan tentang pembagian air,” pungkasnya.
Agus Untu bercerita pekerjaannya, “pasang gigi palsu di samping dia mau di panggil kerumah yang mau pasang gigi agus juga memasang gigi di rumahnya sendiri,” ungkapnya.
“Saya selain memasang gigi palsu juga hobi mengikuti lomba perkutut dan sebagai pengurus kegiatan lomba perkutut di tingkat kabupaten pasuruan,” pungkasnya.
Untuk masalah sawah ladang yang kekeringan ini akan kami sampaikan pada dinas pertanian dan untuk masalah irigasi bila turun hujan juga akan kami sampaikan pada dinas irigasi dan sumber daya air, tutupnya. (MH)