Menitpost.com, PADANG PARIAMAN – Okkira Bioranda Ramadi, S.STP Kasi Penagihan Penerimaan UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Pariaman, dalam diskusi di Prisma Room Dukcapil Ceria, Okki hadir bersama tim UPTD PPD Kota Pariaman yang dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Nina Nadjmir, SE, Kasubag Tata Usaha Iswarni, SP, M.Si, dan Kasi Penetapan Penerimaan Muzakki, S.Si. Rabu (18/5/22).
Agenda ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Bimtek UPTD PPD yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Barat pada Senin, (16/5/22).
Pada agenda bimtek yang dimaksud, Kepala Disdukcapil Padang Pariaman Muhammad Fadhly. S, AP, MM berkenan berbagi informasi kebijakan pelayanan inovasi Dukcapil.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala UPTD PPD se Sumatera Barat dan jajaran Bapenda Provinsi Sumatera Barat.
Tim UPTD PPD Kota Pariaman yang dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Nina Nadjmir, SE,dengan gerak cepat langsung melakukan kunjungan ke Dukcapil Ceria Padang Pariaman.
Pada kegiatan tersebut tim langsung diterima oleh Kepala Disdukcapil Padang Pariaman, didampingi Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Fauzi Al Azhar, SAP, MAP.
Agenda kunjungan diawali dengan melihat sarana dan prasarana pelayanan. Fadhly menampilkan doorprize pelayanan untuk perekaman data pemula untuk penerbitan KTP-el.
Setelah itu tim melihat ruangan pengaduan tatap muka dan ruangan pengaduan layanan online.
Dalam diskusi di ruangan pengaduan, Fadhly mengungkapkan “Ruangan ini di ‘handle’ oleh gabungan tim, ada tim yang bekerja dari Kantor dan tim yang bekerja dari rumah (work from home)”
Lanjutnya, Fadhly menjelaskan tim teknis layanan pengaduan adalah tenaga swakelola yang bekerja secara profesional dibawah pengawasan bidang teknis.
Menanggapi pernyataan Fadhly, Nina mengajukan pertanyaan “bagaimana dengan manajemen tenaga swakelola, karena kami juga memiliki tenaga swakelola.”
Dijelaskan Nomenklatur swakelola dibatasi untuk bidang-bidang pekerjaan tertentu, dan tidak support terhadap teknis pelayanan.
Sementara itu personil ASN juga terbatas.
Menanggapi pertanyaan tersebut Fadhly menyampaikan bahwa manajemen swakelola dimulai dari proses rekrut personil. Rekrut personil dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi.
Kebutuhan didasarkan kepada pemetaan sumber daya manusia yang ada. Berikutnya adalah diberikan kesempatan magang pada semua job pelayanan, baik di kantor maupun lapangan.
Kemudian Fadhly juga menyampaikan masing-masing swakelola menandatangani kontrak kerja diawali tahun. Kontrak kerja untuk ikatan awal, dan dalam pelaksanaan tugas bersifat fleksibel. Fleksibilitas ini bersifat terbuka untuk semua job pelayanan. Baik untuk layanan di kantor, layanan lapangan maupun bekerja dari rumah.
Kegiatan dilanjutkan dengan memasuki area coworking space dan ruang perekaman data. Pada coworking space tim PPD Kota Pariaman tertarik dengan konsep minibar sebagai bagian dari ruangan kerja.
Sedangkan di ruangan perekaman Nina menyatakan “lampunya unik, seperti di café dan hotel. Penataan ruangan kekinian.”
Agenda diakhiri dengan diskusi dan pemaparan di Prisma Room. Fadhly menyebutkan “Kami memulai proses ini dari langkah-langkah kecil tapi rutin untuk sebuah konsep pelayanan publik yang membahagiakan masyarakat.”
Layanan dengan menggunakan kemajuan teknologi dan cara-cara kekinian. Di antaranya kebijakan memberikan kompensasi kepada masyarakat atas setiap pelayanan tidak memenuhi SOP Pelayanan.
Mengembangkan metode tracking dalam aplikasi pelayanan Dukcapil Ceria Mobile. Termasuk juga mengelola publikasi melalui tim kreatif. (Rd)