Meitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Para pemungut dan pembuang sampah yang kerap bertugas di lingkungan RT/RW di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo mengatakan, lebih baik hidup dari sampah dari pada hidup jadi sampah.
Tenyata mereka pun yang hampir tiap hari pengambil pengangkut sampah dan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) di perempatan Abdul Hamid yang nantinya diangkut dengan truk pengangkut sampah umumnya tergolong “pemulung”.
Sementara itu, rezeki yang didapat pun tak tentu, tergantung dari hasil memilih dan memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah TPS. Bahkan rezeki mereka pun kerap didapat dari hasil mengumpulkan barang bekas juga belas kasihan sejumlah warga.
“Memang, meski kami tergolong pemulung dalam mengambil sampah warga untuk dibuang ke TPS, bisa disebut juga pemulung. Sampah-sampah yang diambil dari warga sebelum dibuang, dipilah dan dipilih mana yang layak untuk dijual,” tutur Sukartini salah seorang petugas pemungut sampah ketika ditemui saat memindahkan sampah dari gerobak. Senin (7/11/22).
Menurut Sukartini, warga yang ada di RT 03 RW 02 Kelurahan Jati ini mengaku,sudah 20 tahun jadi tukang ngambil sampah warga dan membuangnya.
” Penghasilan/upah dalam sebulan yang kami terima Rp 200.000,- dari Ketua RT setempat. Sementara itu,penghasilan tambahan dari hasil sampah yang dipilah dan dipilih yang layak dijual ke pengepul orop orop,” terang Sukartini
Dikatakan Sukartini, tiap hari kami bergelut dengan bau sampah, namun kami tetap menjalaninya demi untuk makan bersama anaknya. “Ya lebih baik hidup dari sampah daripada hidup menjadi sampah.
Sekarang pekerjaan susah, asal halal dan ada berkah mengapa tidak, jadi tukang sampah pun harus dijalani. Apalagi saya telah ditinggal suami beberapa waktu silam, ini sudah menjadi tanggungjawab selaku kepala keluarga,” urainya.
Ia pun mengaku, selama menjadi petugas pengambil dan pembuang sampah selama 20 tahun tetap sehat. Bahkan disaat pendemi covid-19, meski tiap hari bergelut dengan bau sampah, tetap sehat,” jelas Sukartini. (Choy)