Menitpost.com, JAKARTA – Indonesia sudah diambang Pilpres 2024. Presiden Joko Widodo pun meminta presiden terpilih nantinya tidak lagi kembali pada kebijakan mengekspor bahan tambang mentah keluar negeri.
“Jadi siapa pun nanti pemimpin, presidennya, (dia) harus konsistensi. Jangan kembali lagi ke ekspor mentah lagi, hati-hati kita semua harus bisa mengingatkan,” kata Presiden saat membuka Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022 di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (11/10/22).
Presiden Jokowi mengungkapkan, tiga tahun lalu pemerintah menetapkan kebijakan untuk menghentikan ekspor nikel mentah. Indonesia pun digugat oleh negara-negara Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO).
“Sampai sekarang belum selesai karena kita stop (ekspor mentah). Menurut aturan, klaim mereka tidak boleh, ya kalau digugat kemudian kita takut dan tidak berani terus maju ya kan terus-menerus seperti dulu-dulu. Selalu (bahan) mentah yang kita ekspor. Kalau mau gugat ya gugat, kita hadapi, bisa menang ya bisa kalah,” papar Jokowi.
Jokowi menegaskan, pemerintah punya sikap untuk mengolah lebih dulu sumber daya alam di dalam negeri. Ini kebijakan konsisten Indonesia.
Lanjutnya, pemerintah akan stop timah dan tembaga. Karena nilai tambahnya ada di dalam negeri.
Jokowi mencontohkan sewaktu nikel diekspor dalam bentuk mentahan Indonesia hanya meraup Rp15 triliun. Setelah di-ekspor dalam bentuk setengah jadi dan barang jadi nilainya menjadi Rp360 triliun.
“Naik dari Rp15 triliun menjadi Rp360 triliun, itu baru satu barang,” ungkap Presiden. (TM)