Menitpost.com, JAKARTA – Ribuan pendukung Presiden Joko Widodo dari sembilan organ relawan di Jawa Tengah meminta Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Gibran mengaku kaget karena undangan yang ia terima sama sekali tidak menyinggung masalah politik.
Setahu dia agendanya silaturahmi dan makan-makan. “Saya nggak tahu ada orasi sampai nyinggung-nyinggung wapres,” katanya di hadapan para relawan, Anak sulung Presiden Jokowi itu mengaku belum memikirkan karir politiknya ke depan pasca menjabat Wali Kota Solo. Apalagi, usianya belum memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi cawapres.
“Umur saya ini belum cukup bapak ibu, jadi gubernur juga belum waktunya. Soalnya baru dua tahun (menjadi Wali Kota Solo),” katanya.
Ia mengingatkan saat ini umurnya baru 35 tahun. Undang-undang mengatur syarat untuk bakal calon wakil presiden minimal berusia 40 tahun. Perlu proses panjang untuk menjadi orang nomor dua di negara ini.
“RI 2, wapres, itu jalannya masih panjang. Aturannya juga nggak bisa. Bapak ibu tahu umur saya berapa? Baru 35 tahun. Belum cukup. Aturannya 40 tahun,” katanya.
Ia pun meminta maaf kepada para relawan karena tidak bisa memenuhi harapan mereka. Gibran menambahkan saat ini dirinya masih fokus menyelesaikan 17 proyek prioritasnya untuk membangun Kota Solo.
“Saya mohon maaf kalau jawaban saya mungkin agak mengecewakan. Tapi ya itu. Fokus saya masih di sini. Fokus saya tidak ke sana,” katanya.
Meski demikian, Gibran meminta agar para relawan tetap konsisten mendukungnya. Hanya saja dukungan tersebut cukup disampaikan dalam bentuk menjaga agar hasil survei elektabilitasnya tetap tinggi.
“Santai aja. Pokoknya surveinya dijaga. Bapak ibu tahu sendiri lah, angka saya berapa. Dan itu saya yakin angkanya segitu karena peran dari bapak ibu semuanya,” kata Gibran.
Sebelumnya, sembilan kelompok relawan mendorong agar Gibran maju di bursa cawapres pada Pemilu 2024. Dukungan tersebut disampaikan langsung di depan Gibran saat acara konsolidasi relawan Jokowi bertajuk Nyawidji Kumpul Sedulur Jateng Tambah Bakoh.
“Mas Gibran memang dari Solo. Tapi Mas Gibran juga untuk Indonesia. Jadi besok siapa pun presidennya, wakilnya harus Gibran,” kata perwakilan relawan Bara JP.
Koordinator acara, sekaligus Ketua Umum Relawan Rejo Semut Ireng, Paulus Ekasanto Dibyo Condro Wibowo menyatakan pihaknya memasrahkan pencalonan Gibran kepada pihak-pihak yang berwenang.
“Soal itu kita serahkan kepada partai-partai. Kami kan hanya kelompok relawan yang tidak punya kaitan dengan organisasi politik mana pun,” katanya.
Ia juga masih menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) atas gugatan yang dilayangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai pimpinan Giring Ganesha itu menggugat aturan yang mengatur batas usia capres dan cawapres dari 40 menjadi 35 tahun. (*)