Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menegaskan bahwa stok beras miliknya dalam kondisi yang aman atau cukup untuk penyaluran.
Pimpinan Cabang Bulog Probolinggo, Moch Ramadan menyampaikan, saat ini stok menurun dikarenakan masifnya penyaluran beras Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar sejak Agustus 2022 waktu lalu.
“Aman menurut Bulog itu aman dalam penyaluran, dari stok yang ada aman,” ujarnya. Kamis (2/2/23).
Adapun, kondisi stok Perum Bulog yang tercatat dalam laporan Perkembangan Harga, Inflasi, dan Stok Indikatif Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan pasokan beras pada Agustus 2022 di angka 1,05 juta ton dengan ketahanan 13,4 bulan. Sementara pada September 2022, di angka 861.966 ton dengan ketahanan 10,8 bulan dan per 3 Oktober 2022 berada di posisi 798.013 ton.
Bila menarik angka dari Agustus 2022, artinya pasokan telah menyusut 248.224 ton, artinya stok yang ada cukup hingga akhir tahun mengingat panen raya akan kembali terjadi pada beberapa bulan mendatang.
Lebih lanjut, Ramadan menyampaikan bahwa saat ini untuk komoditas beras tengah memasuki masa tanam sehingga ketersediaan di masyarakat berkurang. Bagi petani yang melakukan masa tanam, dimana produksi petani lebih sedikit dibandingkan musim panen raya, namun kualitas gabah lebih baik, sehingga harga gabah atau beras di petani mengalami kenaikan.
“ Stok ada tetapi ketersediaannya berkurang dibandingkan bulan sebelumnya yang ada di masyarakat, penggilingan padi, ketersediaan akan pulih kembali bila musim panen raya tetapi Bulog harus punya stok juga. Harga beras naik karena ada faktor-faktor, ada variabel cost dan lain lain,” jelasnya. (Choy)