Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo ) adalah pesta rakyat yang digelar oleh pemerintah kota Probolinggo. Acara tersebut dilaksanakan selama seminggu penuh sesuai dengan namanya, tepatnya dimulai pada tanggal 8 – 14 Juli2023. Dalam acara tersebut menampilkan berbagai macam kegiatan, utamanya yang berkaitan dengan kebudayaan.
Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg, Ninik Ira Wibawati bersama Forkoimda beserta kepala Perangkat Daerah (PD) me-launching Semipro 2023 di Alun alun Kota Probolinggo. Hadir pula Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachin, Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin, Walikota Pasuruan, Gus Ipul beserta tamu undangan lainnya.
Terlihat ribuan masyarakat tumplek blek pada acara tersebut. Sabtu (8/7/23) malam.
Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menyampaikan, Semipro 2023 akan menampilkan berbagai kegiatan. Di antaranya pameran produk unggulan khas Probolinggo, khusus seni pertunjukan, pagelaran budaya, aneka lomba dan sebagainya.
Menurut Habib Hadi, Semipro digelar sebagai upaya peningkatkan perekonomian juga mengembangkan objek dan daya tarik wisata. Upaya itu perlu didukung dengan promosi yang menarik, baik di dalam maupun luar daerah.
“Daya tarik Kota Probolinggo sebagai tujuan wisata lokal maupun mancanegara perlu ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan seni dan budaya tradisional, pemeliharaan benda-benda dan khasanah bersejarah yang menggambarkan ketinggian nilai-nilai budaya,” jelas Habib Hadi.
Sejak dipimpin Walikota Habib Hadi Zainal Abidin, sektor wisata menjadi perhatian karena Kota Probolinggo merupakan daerah transit dari berbagai daerah. Diharapkan, wisatawan dapat menikmati sajian Semipro berupa seni budaya dan potensi ekonomi.“Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan akan mendongkrak ekonomi pula,” harapnya.
Pembukaan Semipro mendapat perhatian masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya. Mereka menikmati sajian atraksi seni budaya juga gelaran UMKM.
Untuk itu ia berharap, serangkaian acara ini sukses digelar dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat di Kota Probolinggo. “Sehingga ini menjadikan suatu keharusan yang tidak hanya mengandalkan euforia, tetapi sebagai sejarah mengenalkan tradisi dan budaya Kota Probolinggo,” imbuhnya. (Choy)