Menitpost.com, KOTA PROBOLINGGO – Sayur mayur harga di tingkat grosir mengalami penurunan antara 50 sampai 70 persen. Sayang, penurunan harga tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya jumlah pembeli. Di Pasar Kronong Kecamatan Mayangan, misalnya, para pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli. Jumat (25/8/22).
Omzet ikut mengalami menurun. ”Mayoritas harga sayuran anjlok, tapi pembeli justru malah sepi dan akhirnya omzet menurun,” ujar Mistiyana, salah seorang pedagang kepada Menitpost.com.
Dengan anjloknya harga, ungkap Mistiyana, lantaran pasokan dan stok melimpah. Seperti harga cabe kecil yang sebelumnya dijual Rp 80.000, sekarang hanya Rp 25.000 per kilo. Tomat dari Rp 15.000 per kilo sekarang hanya Rp 2000 per kilonya. Kemudian bawang merah dijual dikisaran Rp 25.000 ribu/kg.sebelumnya Rp 80.000,- per kilonya.
“Kebanyakan kiriman dari luar daerah. Kayak bawang merah ini stoknya banyak, tapi gak laku pasarnya sepi alias ambles,” jelas Mistiyana.
Pedagang lainnya, Haryanto membenarkan Harga sayuran semakin merosot dikarenakan permintaan sepi, sementara stoknya sangat melimpah. Akibatnya, para pedagang tidak mampu meraup keuntungan yang cukup signifikan.
Menurut dia, sepinya pembeli sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Ditambah datangnya musim panas dan angin, harga sayuran langsung merosot tajam karena permintaan juga menurun. Lantaran stok menumpuk, dia memilih menurunkan harga daripada tidak laku dan membusuk, ujar Yanto.
Namun beda halnya dengan harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp 32.000,- kini naik menjadi Rp 37.000 per kilonya. (Choy)